Rabu, 21 Agustus 2013

Filled Under:

Sahur Menjelang Fajar

Makan sahur tidaklah wajib. Dan tidak pula termasuk dari salah satu rukun atau syarat syahnya puasa. Tanpa makan sahur puasa akan tetap syah selama tidak melanggar ketentuan yang membatalkan puasa. Cuma saja, kalau kita makan sahur, setidaknya akan memperoleh dua keuntungan: Menambah daya tahan tubuh dalam menjalankan ibadah puasa. Mendapat pahala sunah karena Rasulullah melakukannya. Rasulullah kalau berpuasa selalu makan sahur berarti mengikuti apa yang telah dilakukan Nabi. Barang siapa yang mengikuti perbuatan Nabi akan mendapat ganjaran pahala. Justru itu, jangan beranggapan orang yang tidak makan sahur akan memperoleh pahala lebih banyak. Tidak sekali-kali tidak. “Bersahurlah kamu bahwasanya sahur itu membawa berkah” (Muttafaqa’laih) Waktu makan sahur Waktu makan sahur bukan tengah malam dan bukan pula seusai sholat taraweh. Banyak orang yang makan sahur seusai sholat taraweh atau menjelang tidur. Dengan tujuan agar tidak perlu bangun lagi lewat tengah malam. Nampaknya bangun setelah lewat tengah malam, maksudnya sepertiga malam terakhir, yang lebih dikenal dengan istilah menjelang fajar, terasa berat. Justru itulah, seusai sholat taraweh atau menjelang tidur langsung makan dengan niat makan sahur. Dan ada juga yang melakukan makan sahur itu tengah malam tepat. Semua itu salah dan keliru. Rasulullah tidak pernah melakukan itu. Orang yang makan sahur tengah malam atau seusai sholat taraweh tidaklah mendapat pahala sahur. Karena tidak termasuk dalam katagori apa yang dinamakan dengan sahur. Maka kalau ingin mendapat pahala, ikutilah petunjuk Rasulullah. Kalau Rasulullah makan sahur, waktunya itu diatur sedemikian rupa. Yaitu beberapa saat menjelang fajar menyingsing. Biasanya tidak lama seusai Rasulullah makan sahur, beliau langsung ke Masjid untuk sholat Subuh. Hal ini dijelaskan oleh Rasul dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan Zait bin Tsabit, yang bunyinya: “Kami bersahur bersama Rasulullah Saw, kemudian bangun untuk sembahyang Subuh. Ketika bertanya berapa lama diantara sahur hingga sembahyang Subuh itu ? Jawabnya, sekitar membaca 50 ayat.” Demikianlah Rasulullah menjelaskan dalam salah satu haditsnya tentang waktu makan sahur itu. Sementara kalau kita melihat pula ayat Al-Quran atau firman Allah, memang tidak jauh berbeda. Lapadznya yang tidak sama, tapi isinya tetap serupa. Untuk lebih jelasnya lihat firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 187 yang artinya: “Makan dan minumlah kamu hingga terang bagimu benang yang putih dari benang yang hitam dari fajar. Kemudian sempurnakanlah puasamu sampai malam hari.” Dengan jalan demikian jelaslah bagi kita bahwa yang namanya makan sahur waktunya menjelang fajar menyingsing. Dengan kata lain, bukan tengah malam dan tidak pula seusai sholat taraweh. Barangsiapa yang makan sahur sesuai dengan garis yang ditentukan akan mendapat pahala. Dan hukumnya sunah. *** Narasumber: Buku “Puasa bukan sekedar kewajiban”

0 comments:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 Muslim Journey.