cahaya-kebenaran “Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.” (QS. 7:178) Kalau kita mau mencoba menela’ah ayat diatas, maka kita akan dengan mudah menemukan dua hal yang perlu kita renungkan secara seksama, yang mana dua hal itu akan menentukan kepada diri kita, apakah diri kita itu termasuk kepada orang-orang yang mendapat petunjuk Allah? atau, apakah diri kita itu termasuk kepada orang-orang yang disesatkan Allah?. Sebab, dua hal itu juga akan menentukan kepada diri kita, akan masuk ke mana diri kita itu nantinya, ke surga atau ke neraka? Maka, disini saya akan mencoba sedikit menguraikan dua hal itu secara satu persatu. Di dalam ayat itu ada kalimat yang berbunyi, “Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk”; Dan petunjuk Allah itu seperti yang kita ketahui adalah Al-Qur’an. Dan di dalam al-Qur’an itu juga Allah SWT menjelaskan kepada kita bahwa orang yang mendapat petunjuk dari Allah itu adalah orang-orang yang bertaqwa, ini sesuai dengan apa yang difirmankan oleh Allah SWT dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat ke dua yang artinya “Kitab (al- Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” yang mana, orang-orang yang bertaqwa itu adalah “Mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.” (QS. Al-Baqarah (2): 3- 4) Dan mereka (orang-orang yang bertaqwa) juga adalah “Orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang- orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-A’raf (7): 157) “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan-nya, dan merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS. Al-Baqarah (2): 5) Maka, Allah mengutus Rasul-Nya, untuk menyampaikan kabar gembira dari- Nya bagi orang-orang yang beriman (bertaqwa) kepada Allah SWT. Kabar gembira yang dimaksud itu adalah disediakannya surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Sebagai mana yang difirmankan-Nya dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat ke 25 yang artinya sebagai berikut: “Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah (2): 25) Sedangkan bagi “Orang-orang yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi”. Dan kalau sudah seperti ini, “…sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.” (QS. Al-Baqarah (2): 6) Karena, “Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup.” (QS. Al-Baqarah (2): 7). Dalam artian “…mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat- ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).” (QS. Al-A’raf (7): 179) Maka bagi mereka adalah “siksa yang amat berat.” (QS. Al-Baqarah (2): 7). Karena kekafiran (keingkaran) mereka kepada Allah SWT dan Rasul- Nya. “Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak. hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka:”Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” Mereka menjawab: “Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala”. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”.” (QS. Al-Mulk (67): 6- 11) Jadi, sekarang sudah jelas. Mau jalan yang mana, yang harus kita tempuh atau tujuan yang ke mana yang harus kita tuju. Mau ke SURGA atau mau ke NERAKA? tinggal pilih . Rasulullah SAW bersabda, “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu `anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda : `Setiap ummatku akan masuk syurga, kecuali yang enggan’. Mereka (para sahabat) bertanya : `Siapa yang enggan itu ?. Jawab Beliau : `Barangsiapa yang mentaatiku pasti masuk syurga, dan barangsiapa yang mendurhakaiku, maka sungguh ia telah enggan”. (HR. Bukhari dan Ahmad) Wallahu a’lam *** Sumber darijkmhal.com
Selasa, 17 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar