Terlalu sering menyundul bola dapat mengakibatkan kerusakan pada otak. Begitu para dokter memperingatkan.
Sundulan bola diyakini adalah faktor penyebab kematian bintang sepakbola Inggris tahun 1960-an, Jeff Astle.
Astle meninggal dunia pada tahun 2002 dalam usia 59 tahun. Ia mengalami masalah kognitif setelah bertahun-tahun bermain untuk kesebelasan Inggris dan West Bromwich Albion.
Petugas yang memeriksa mayatnya, mengatakan bahwa kematiannya disebabkan oleh penyakit degeneratif otak akibat sering menyundul bola sepak yang terbuat dari kulit yang berat.
Walaupun bola yang dipakai dalam olahraga sepakbola sekarang ini lebih ringan dibanding tahun 1960-an, namun menurut Dr Michael Lipton dari Montefiore Medical Center, rumah sakit universitas milik Albert Einstein College of Medicine, tidak berarti menyundul bola tidak lagi berbahaya.
Bola dapat meluncur dengan kecepatan 34 mil/jam saat sesi permainan rekreasional. Kecepatan itu dapat bertambah lebih dari dua kali lipat dalam pertandingan sepakbola profesional.
Tim peneliti yang dipimpin Dr Lipton memeriksa dampak yang ditimbulkan di kepala, jika sering terjadi kontak dengan bola.
Para peneliti menggunakan alat khusus pemindai otak, dikenal dengan diffusion tensor imaging, yang dapat memvisualisasikan jaringan syaraf dan otak dengan baik.
Sebayak 32 pemain sepakbola yang menjalani pemindaian otak, ditanya sesering apa mereka menyundul bola saat berlatih dan bertanding.
Hasilnya menunjukkan, para pemain yang sering menyundul bola memiliki tanda-tanda cedera ringan pada otaknya.
Lima bagian otak mengalami kerusakan, yaitu di area otak depan hingga tengkorak belakang, di mana proses kerja otak seperti menyimak, mengingat, fungsi eksekusi dan fungsi visual yang lebih tinggi berlangsung.
Para peneliti yakin, kerusakan yang terjadi berkembang seiring dengan waktu.
Menurut penjelasan Dr Lipton yang disampaikan dalam petemuan tahunan Radiological Society of North America, sebagaimana dilansir BBC (29/11/2011), menyundul bola tidak serta-merta mencabik jarigan syaraf pada otak. Kerusakan sel otak terjadi karena benturan dengan bola yang berulang-ulang di bagian kepala.
Para pesepakbola yang mengalami cedera di otaknya itu, juga menunjukkan hasil buruk dalam tes yang dirancang khusus untuk memeriksa kemampuan berpikir dan ingatan verbal serta kecepatan waktu reaksi.
Kerusakan terlihat pada para pesebakbola yang mengaku sedikitnya menyundul bola 1.000 kali dalam satu tahun. Kedengarannya memang sangat banyak, tapi jumlah itu biasa bagi pemain sepakbola.
Namun, peneliti lain masih kurang yakin bahwa menyundul bola bisa merusak otak.
Dr Andrew Rutherford dari jurusan psikologi di Universita Keele, selama beberapa tahun telah meneliti kerusakan yang mungkin ditimbukan akibal menyundul bola. Ia yakin, sebagian besar cedera yang ditimbulkan terjadi akibat benturan antar kepala pemain sepakbola saat berusaha menyundul bola, bukan karena benturan dengan bola itu sendiri.*
Sumber:
Hidayatullah
0 comments:
Posting Komentar