Membeli properti di kota besar sangat menguras kantong, apalagi dipusat kota harga properti cukup mencengangkan. Solusinya adalah membeli properti di daerah pinggiran yang tentu saja akan menimbulkan biaya transportasi yang lebih mahal. Di Indonesia apalagi Jakarta lahan semakin sempit dan pengembang tentu ingin untung, jadilah harga satu unit apartemen bisa mengalahkan harga sebuah rumah di daerah suburban. Nah kabar dari New York, Walikota New York berencana membangun apartemen untuk golongan orang berpenghasilan rendah diatas tanah milik kota, namun lagi-lagi luas lahan yang terbatas memaksa pemerintah berpikir keras, makah lahirlah kompetisi desain apartemen mini. Dan pemenangnya adalah tim dari Monadnock Development dan nARCHITECTS berhasil memenangkan kompetisi dengan konsep Micro NYC.
Rahasia desainnya adalah apartemen ini dibangun dengan tipe modular, artinya tiap bagian sudah dibuat sendiri oleh developer lalu dibangun dengan model ditumpuk, persis seperti cara kerja peti kemas di pelabuhan, atau ehm mirip permainan di konsol game (you know what i meant)
Ukurannya kira-kira 23 meter persegi dan 34 meter persegi, dimana ukuran paling kecil lebih besar dari apartemen tipe studio. Ruangan dirancang seefisien mungkin, bahkan atap pun bisa dipakai untuk menyimpan barang dan ada balkon.
40% apartemen ini akan disediakan untuk penghuni yang berpenghasilan perbulan $38.344 pertahun dengan tarif sewa $914 perbulan.
Karena memaksimalkan setiap ruangan yang ada tempat tidurnya dibuat model lipat ke dalam tembok. Jika dilipat ke tembok maka kasur tidak akan terlihat dan ruangan bisa dipakai untuk berbagai macam tujuan, misalkan jamuan makan, lihat gambar diatas untuk detailnya.
Sumber:
NYTimes
Rahasia desainnya adalah apartemen ini dibangun dengan tipe modular, artinya tiap bagian sudah dibuat sendiri oleh developer lalu dibangun dengan model ditumpuk, persis seperti cara kerja peti kemas di pelabuhan, atau ehm mirip permainan di konsol game (you know what i meant)
Ukurannya kira-kira 23 meter persegi dan 34 meter persegi, dimana ukuran paling kecil lebih besar dari apartemen tipe studio. Ruangan dirancang seefisien mungkin, bahkan atap pun bisa dipakai untuk menyimpan barang dan ada balkon.
40% apartemen ini akan disediakan untuk penghuni yang berpenghasilan perbulan $38.344 pertahun dengan tarif sewa $914 perbulan.
Karena memaksimalkan setiap ruangan yang ada tempat tidurnya dibuat model lipat ke dalam tembok. Jika dilipat ke tembok maka kasur tidak akan terlihat dan ruangan bisa dipakai untuk berbagai macam tujuan, misalkan jamuan makan, lihat gambar diatas untuk detailnya.
Sumber:
NYTimes
0 comments:
Posting Komentar